IdeaJournal 8: Kompetitor dan Keunggulan?
Halo blog, aku kembali!
PJJ, bukannya bikin santai malah bikin makin hectic. Tugas malah semakin numpuk ditambah gue yang posisinya ada di rumah aja jadi gak bisa menepi ke tempat-tempat produktif misalnya kampus, perpus, kostan atau kafe buat nugas. Terus gak bisa ketemu temen lagi, jadi gak ada temen senasib atau temen bertukar pikiran secara langsung. Huhuhu.
Namun harus tetap semangat deh! Nah, di idea journal kali ini ada beberapa hal yang mau gue bahas mengenai proyek akhir gue dan kelompok gue, yaitu aplikasi.
Ada gak sih produk kompetitor sejenis?
Kalau dari gue sih, gue sudah pernah menjelaskan ini juga di proposal gue, bahwa produk kompetitor yang gue perhatiin(?) adalah Spotify. Ya, hal ini karena aplikasi gue Langkanada merupakan aplikasi streaming music sama juga kayak Spotify. Gue pripadi merupakan pengguna spotify, dan gue suka banget sama playlist-playlist spotify yang ada. Selain itu kita juga bisa cari playlist-playlist tertentu. Tapi ya sayangnya gak bisa anonim dan di spotify sendiri pun gak bisa kirim-kirim pesan.
Terus bedanya apa? Tentunya keunggulan Langkanada gue adalah kita bisa saling kirim pesan penyemangat (Secara anonim) dan mengirimkan lagu/playlist secara anonim. Pesan yang dikirimin adalah pesan mengenai makna lagu tersebut dan bagaimana lagu tersebut bisa menolong si pengirim, sehingga diharapkan bisa bantu yang menerima juga. Selain itu, ada fitur tambahan buat pop-up mengenai mood kita seperti yang ada di aplikasi Hisyam!
Kalau aplikasi yang fiturnya mirip dengan yang ada dari aplikasi Hisyam sendiri ada beberapa. Beberapa contohnya ada Reflexio, Daylio, dan Reflectly yang tiga-tiganya menggambarkan mood penggunanya, kayak "how was your day?" dan sebagainya. Nah, kalau di aplikasi kita, selain ada pop-up juga ada sesi curhat buat mereka yang butuh curhat.
Keunggulan produk atau aplikasi kita tentu yang tadi udah gue sebutkan.tadi, yaitu Music Streaming application sekaligus aplikasi pengatur mood. Beda banget dong sama aplikasi yanglainnya.
Nah terus kekurangannya apa? Untuk sementara sih, yang gue pikirin adalah pasti orang-orang bakal males pakai aplikasi streaming music yang baru, terutama karena mereka udah pake aplikasi yang ada misalnya apple music atau spotify. Gue juga bakal males sih, karena di akun spotify gue pasti udah ada banyak lagu dan playlist yang gue simpan. Tapi kan balik lagi kalau aplikasi ini nantinya bakal punya banayk fitur yang berkaitan dengan kesehatan mental, sehingga bantu banget untuk memanfaatkan musik sebagai strategi koping emosional yang adaptif.
Nah. sekian idea journalku hari ini. doakan supaya aku bisa menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk! hehehe
Comments
Post a Comment